Selasa, 16 September 2008

ISSUE ETIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

ISSUE ETIK DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS

Persyaratan pendidikan Profesional

Kajian ilmu & Teknologi

Standart Profesi

Kesetiakawanan Profesi

Etika Profesi

KONSEP DASAR ETIKA

ETIKA

Yunani Kuno “ETHOS”= Adat Kebiasaan yang baik

MORAL

Latin “MOS” (Tgl)/”MORES” (Jmk)= Adat kebiasaan yang baik

AKHLAK

Arab

SUSILA

Sansekerta “SU”=yang lebih baik “SILA”=Dasar

STANDART PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS INDONESIA

Standar I : Teori

Standar II : Pengumpulan data

Standar III : Diagnosis

Standar IV : Perencanaan

Standar V : Intervensi

Standar VI : Evaluasi

Standar VII: JAminan Kualitas & perkembangan

Profesional

Standar VIII: Kolaborasi interdisipliner

Standar IX : Penelitian

Diagnosis Keperawatan Komunitas


Resiko timbulnya penyakit: diare, DHF, typhoid, ISPA dll berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang yang memenuhi syarat kesehatan ditandai dengan : letak Kandang di dalam rumah 1,41 %, sistem pembuangan air limbah sembarangan 5,71 %, jarak Pembuangan Sampah dengan rumah 30,29 %, tidak mempunyai tempat pembuangan sampah sementara 29,14 %, membuang sampah di sembarang tempat 18,86 %, tempat Penampungan sampah terbuka 58,29 %, penampungan air dalam kondisi terbuka 4 %, kondisi air berwarna 1,14 %, jarak sumber air dengan septik tank kurang dari 10 meter: 10,8 %, rumah yang tidak mempunyai jendela 4,57 %, rumah yang pencahayaannya remang – remang 10,28 %, kasus penyakit yang paling sering diderita batuk pilek 67,42 %, tidak mempunyai tempat penampungan sampah sementara: 29,14 %, tempat penampungansampah terbuka 58,29 %.

2.

Potensi masyarakat RW 04 Ds. X dalam meningkatkan kesehatan balita berhubungan dengan tingginya kesadaran ibu terhadap kesehatan balita yang ditunjang keaktifan kader kesehatan dan petugas yang ditandai dengan : hampir seluruhnya balita dibawa ke posyandu setiap bulan ( 91,14 %), hampir seluruhnya balita telah mendapat imunisasi lengkap (86,08 %), hampir selurunhnya balita memiliki KMS ( 92,41 % ), dan sebagian besar balita dalam garis hijau ( 71,23 % ).

ASUHAN YANG KOMPETEN

Tiga Domain Praktik Kep. Komunitas

Aktivitas Asuhan Langsung

Komunikasi

PenataLaksanaan

Lima Masalah Dasar Etika Keperawatan Komunitas

  1. Kuantitas Vs Kualitas Hidup
  2. Kebebasan Vs penanganan dan pencegahan bahaya
  3. Jujur Vs bohong
  4. Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah, agama,politik,ekonomi, dan ideologi
  5. Terapi ilmiah konvensional Vs terapi tidak ilmiah damn coba-coba

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menghadapi masalah dasar etika keperawatan

n Pernyataan dari klien yang pernah diucapkan kepada anggota keluarga, teman-temannya, dan petugas kesehatan

n Agama dan kepercayaan klien

n pengaruh terhadap anggota keluarga klien

n kemungkinan akibat sampingan yang tidak dikehendaki

n prognosis dengan atau tanpa pengobatan (Bandman (1990)) .

Beauchamp&Childress (2000) apabila ada pertentangan antara dua prinsip, dua prinsip yang bertentangan itu harus dianggap sebagai suatu titik permulaan.

Kuantitas Vs Kualitas Hidup

n Seorang nenek yang menderita penyakit kronis telah menolak makan, minum dan tidak mau minum obat yang dianjurkan perawat puskesmas dengan alasan supaya cepat meninggal daripada tersiksa. Anak perempuannya mendukung hal itu sehingga beberapa hari kemudian, nenek itu meninggal.

Kebebasan Vs Pencegahan Bahaya

n Bapak N berusia 47 tahun sehari hari sebagai tukang becak berpenghasilan Rp 20.000,-. Istrinya berusia 42 tahun, berjualan sayur dengan laba Rp 10.000,-/hari. Suami-istri ini memiliki 6 orang anak, paling besar 11 tahun kemudian berturut-turut 9 tahun, 7 tahun, 5 tahun, 3 tahun, dan 2 bulan. Semua anaknya tampak kurus, kurang gizi, dan menderita skabies. Anaknya yang berusia 3 tahun menderita bronkitis dan yang berusia 7 tahun pernah menderita tipus abdominalis. Bapak N adalah warga yang sulit bertetangga dan setia diberi bantuan, misalnya makanan oleh tetangganya, selalu ditolak. Oleh perawat Puskesmas bapak/ibu N sudah sering dianjurkan untuk ber-KB, namun mereka selalu menolaknya dan mengatakan bahwa ber-KB bertentangan dengan keyakinanya. Setiap perawat berkunjung, mereka selalu menghindar, bahkan pada kunjungan terakhir, mereka tidak mau menerima dan menyuruh perawat meninggalkan rumahnya. Ini membuat perawat dan petugas puskesmas jera, walaupun mereka tahu bahwa anak Bapak N terancam gangguan akibat kurang gizi, anak kelima terganggu pernapasannya, dan risiko ibu N untuk hamil lagi cukup besar. Setelah kunjungan perawat yang terakhir, satu tahun kemudian ibu N hamil lagi dan anak kelimanya meninggal karena sesak napas.

Jujur Vs bohong

Seorang perawat yang mendapati teman kerjanya menggunakan narkotika. Dalam posisi ini, perawat tersebut berada pilihan apakah akan mengatakan hal ini secara terbuka atau diam karena diancam akan dibuka rahasia yang dimilikinya bila melapo hal itu kepada orang lain.

Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah, agama, politik, ekonomi, dan ideologi

n Klien yang memilih penghapusan dosa

daripada berobat ke dokter.

n Kampanye antirokok demi keselamatan

dan kebijakan ekonomi.

Kerapi ilmiah konvensional Vs terapi tidak ilmiah damn coba-coba

n Di Papua, sebagian masyarakat melakukan tindakan mengatasi nyeri dengan daun-daunan yang sifatnya gatal. Mereka percaya bahwa pada daun tersebut terdapat ”miang” yang dapat melekat dan menghilangkan rasa nyeri bila di pukul-pukulkan di bagian tubuh yang sakit.

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA

n Tanggung jawab perawat terhadap imdividu, keluarga, dan masyarakat.

n Tanggug jawab perawat terhadap tugas

n Tanggungjawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain.

n Tanggungjawab perawat terhadap profesi keperawatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran yang sifatnya membangun senantiasa kami nantikan demi kemajuan Blog ini

http://a.easyhits4u.com/splash15.php?ref=nershudi