Rabu, 03 Desember 2008

WISATA PENYEJUK HATI



Bersama Kesusahan Ada Kemudahan

Saudaraku, tidak ada orang yang paling sengsara dalam kehidupan ini kecuali orang-orang yang miskin dari keimanan dan ketakwaan Allah Swt. Untuk itu, senantiasa kita bermohon kepada Allah SWT untuk selalu bersembah sujud kepadanmu, jadikan kami hamba-hambamu yang berada di jalanmu yang lurus. Saudaraku dalam hidup dan kehidupan ini berbagai macam persoalan hidup senantiasa datang silih berganti, tetapi bagaimanapun kita harus yakin bahwa setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang ada tidur pulas, dan saudaraku setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang. Untuk itu sabarkanlah hati kita dalam menghadapi berbagai macam cobaan rintangan dan rintangan hidup.

{Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya)

atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.} (QS. Al-Maidah: 52)

Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya-dan kedipan mata. Kabarkan juga kepada orang yang sakit bahwa kesembuhan pasti datang.

Saudaraku, Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.

Penyakit, akan sirna oleh kesembuhan. Percayalah, bahwa senantiasa Allah bersama kita. Kita harus ingat bahwa kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s.

Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). tu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,

{Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia

akan memberi petunjuk kepadaku.} (QS. Asy-Syu'ara:: 62)

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan, bahwa dalam hidup ini ada yang maha kuasa. kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka. Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang abir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya. Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir,tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu akan muncul kemudahan.

Saudaraku, Siapakah yang berhak menjadi tempat mengadu orang-orang yang dilanda kegelisahan, kesempitan, kesulitan dan kesedihan? Kepada siapakah mereka harus memohon pertolongan? Siapakah yang layak menjadi tempat bergantung, memohon, meminta dan meratap semua makhluk? Siapakah yang berhak menjadi gantungan hati dan selalu diucapkan oleh lidah manusia? Tak lain, adalah hanya Allah SWT.

Jika kita berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan kita jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang.

Hari yang saat ini matahari menyinari kita dan siangnya menyapa kita inilah hati kita, untuk itu apappun yang terjadi senantiasa bertawakal. Bersabar atas segala sesuatu yang meminta, memahon ampun atas segala dosa dalam hidup dan kehidupan ini.

Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, memang sebaiknya kita menyeru kepadanya. Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka maka berserulah, ’Ya Allah!’

Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu menyeru Ya Allah....

Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, berserulah "Ya Allah!"

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: "Ya Allah!"

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah:"Ya Allah!"

Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan

hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya. Allah Swt. Ya Allah ampuni segala doa kami, ampuni doa kedua orang tua kami dan saudara kami.

Kuatkan iman kami dalam menjalani hidup ini.

Jadikan hari-hati kami diisi dengan ibadah kepadamu.

Ya Allah jadikan orangtua kami sauri tauladan yang baik bagi anak-anaknya, jadikan kami sauri tauladan anak-anak kami dan orang –orang setelah kami.

Jadikan sisa umur kami khusnul khotimah ya Allah, berakhir dengan baik.

Berakhir dengan keridoanmu...Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran yang sifatnya membangun senantiasa kami nantikan demi kemajuan Blog ini

http://a.easyhits4u.com/splash15.php?ref=nershudi